Pengertian Informatika
Informatika (Inggris: Informatics) merupakan disiplin ilmu yang
mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi
pada mesin berbasis komputasi. Disiplin ilmu ini mencakup beberapa macam
bidang, termasuk di dalamnya: sistem informasi, ilmu komputer, ilmu
informasi, teknik komputer dan aplikasi informasi dalam sistem informasi
manajemen. Secara umum informatika mempelajari struktur, sifat, dan
interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data,
memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya
dalam bentuk informasi. Aspek dari informatika lebih luas dari sekedar
sistem informasi berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi
yang tidak dan belum diproses dengan komputer.
Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi
tersendiri. Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek
kognitif dan sosial, termasuk tentang pengaruh serta akibat sosial dari
teknologi informasi pada umumnya. Penggunaan informasi dalam beberapa
macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi
yang mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain
dari bidang informatika.
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, informatika meliputi beberapa aspek:
teori informasi yang mempelajari konsep matematis dari suatu informasi
ilmu informasi yang mempelajari tentang cara pengumpulan, klasifikasi,
manipulasi penyimpanan, pengaksesan, dan penyebarluasan informasi untuk
keperluan sosial dan kemasyarakatan secara menyeluruh
ilmu komputer dan teknik komputer yang mempelajari tentang pemrosesan,
pengarsipan, dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi
informasi dan alat lain yang berbasis komputer.
sistem informasi yang mempelajari mengenai teknik pengembangan suatu sistem untuk mengolah berbagai macam informasi yang ada.
Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Social Dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah
masalah – masalah social yang timbul dan berkembang, khususnya yang
diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian
(fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social.
Hubungan ilmu dengan teknik dapat menjadi sebuah cabang ilmu yang
baru yang bisa kita sebut ilmu teknik. Ilmu teknik adalah penerapan
ilmu dan
teknologi untuk
menyelesaikan permasalahan yang bermanfaat bagi manusia untuk
kepentingan kehidupannya. Ilmu teknik ini kalau kita telaah lagi dapat
memiliki cabang-cabang yang lainnya lagi, misalnya saja ilmu teknik
mesin, ilmu teknik informatika, ilmu teknik informasi dan mungkin masih
banyak cabang-cabang ilmu teknik yang berkeliaran diluar sana.
Hubungan ISD dengan Teknologi
Hubungan ilmu dengan budaya juga dapat menimbulkan cabang ilmu yang
lain yaitu cabang ilmu budaya. Ilmu budaya adalah cara kita memahami,
mengetahui dan mengerti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia, sesuatu cara kita memahami bagaimana kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan oleh sekelompok orang tertentu disaat berjuang untuk
mempertahankan hidup. Missal kebudayaan manusia praserjarah, ilmu budaya
sangat diperlukan untuk menyelidiki hal-hal yang mereka lakukan pada
saat itu untuk tetap bertahan hidup memperbanyak turunan mereka dan
bagaimana cara mereka menghibur diri pada zamannya. Ilmu budaya sangat
penting guna mencaritahu bagaimana kehidupan masa lampau. Sama seperti
ilmu teknik, ilmu budaya juga dapat berkembang menjadi berbagai macam
cabang ilmu yang lainnya missal, ilmu budaya dasar ilmu budaya tingkat
tinggi dan cabang-cabang ilmu budaya lainnya. Ilmu budaya ini akan
semakin berkembang semakin hari, karena budaya yang berkembang sampai
saat ini sudah mengalami kelajuan yang pesat dari zaman lampau
Hubungan Ilmu dengan dasar menjadi sebuah dasar dari ilmu atau Ilmu
dasar yang harus kita pelajari terlebih dahulu agar kita mengerti di
tingkat ilmu selanjutnya. Ilmu dasar sangat penting untuk berbagai macam
cabang ke-ilmuan. Karena tanpa dasar dari ilmu kita akan sulit untuk
memahami ilmu yang ingin kita pelajari.
Hubungan Ilmu dengan Informatika adalah
ilmu informasi yang
mempelajari tentang cara pengumpulan, klasifikasi, manipulasi
penyimpanan, pengaksesan, dan penyebarluasan informasi untuk keperluan
sosial dan kemasyarakatan secara menyeluruh dengan kode matematika atau
diselesaikan dengan logika matematika untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Hubungan budaya dengan teknik, budaya selalu berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari, misalnya saja teknik bercocok tanam masyarakat
kita adalah suatu budaya yang sudah ada sejak jaman prasejarah. Teknik
dan budaya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena
sutu teknik tertentu merupakan suatu budaya yang sudah pernah atau pun
sering dilakukan baik itu pada zaman prasejarah atau pun sampai zaman
modern sekarang ini.
Hubungan budaya dengan informatika, informatika adalah informasi yang
disampaikan melalui matematika. Informasi dapat berbentuk lisan maupun
tertulis. Informasi merupakan suatu kebudyaan yang sudah ada sejak
adanya manusia pertama di muka bumi ini, mereka mengerti satu sama lain
melaui informasi yang disampaikan. Walaupun bahasa yang mereka gunakan
berbeda satu sam lainnya, tapi tetap mereka mempunya maksud yang sama.
Informasi ini sudah menjadi budaya yang selalu digunakan oleh orang
untuk melakukan komunikasi dengan yang lainnya. Informasi yang
disampaikan secara lisan jaranng menggunakan cara atau metode matematis,
karena informasi lisan bersifat langsung yang harus segera dilakukan
tanpa banyak menunggu lagi. Sedangkan informasi yang disampaikan secara
tertulis sebagian menggunakan metode matematika. Contonya saja sms
ataupun email, yang dirancang dengan menggunakan dasar matematika, agar
pesan yang ingin disampaikan diterima oleh si penerima dengan cepat dan
baik. Di zaman modern ini informasi yang disampaikan dengan cara
matematis sudah banyak berkeliaran. orang-orang pada zaman ini
membutuhkan informasi yang efektif dan mamilki efisiensi yang tinggi.
Karena di zaman ini orang-orang memiliki kesibukan yang luar biasa.
Hubungan dasar dengan teknik dapat berupa teknik dasar. Teknik dasar
adalah penerapan ilmu teknologi dasar untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan manusia yang semaikin rumit. Sebuah teknik
pada dasarnya didasari dengan trial and error untuk menciptakan sesuatu
yang berguna dan mempermudah semua aktivitas bagi kehidupan manusia.
Hubungan dasar dengan informatika adalah dasar dari informasi adalah
untuk berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang tidak akan bertahan
hidup sendirian. Manusia membutuhkan orang lain untuk hidup. Komunikasi
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara baik itu yang tradisional
ataupun cara yang modern.
Studi Kasus
Penulis : NINOK LEKSONO
”Sejumlah
analis khawatir, teknologi baru akan mengganggu kebersamaan keluarga,
tetapi tampak (dari survei ini) bahwa teknologi baru memungkinkan
terciptanya ketersambungan baru yang terbangun di sekitar ponsel dan
internet”
(Tracy Kennedy, Universitas Toronto, penulis Laporan ”Networked Families”/Keluarga yang Tersambung).
Ketika
kolom ini mengulas soal multitasking (Kompas, 4 April 2007), komentar
yang masuk umumnya mengiyakan maraknya gejala mengerjakan berbagai
aktivitas sekaligus dalam waktu yang sama. Memang multitasking –
ditambah dengan multiple sensory input (memasukkan informasi dalam
berbagai ragam rupa/media)—tampaknya sudah begitu meluas, bahkan menurut
Linda Stone, mantan periset di perusahaan Apple dan Microsoft, gejala
itu levelnya sudah epidemik.
Salah
satu akibatnya, banyak orang mengalami apa yang disebut continuous
partial attention atau tidak bisa berkonsentrasi pada satu urusan karena
pikirannya terbagi-bagi untuk berbagai urusan dalam satu waktu.
Kekhawatiran
akan hal itu terutama ditujukan pada kaum muda atau mereka yang disebut
sebagai ”generasi digital”. Dengan stimulasi SMS, MP3, telepon, dan
chatting, yang bersifat terus-menerus, pada anak-anak akan terbentuk
ketidakpekaan dan ketidakacuhan saat mereka berusia 25 atau 30 tahun
nanti (Time, 19/3/2006). Ya, orangtua khawatir anak-anak akan tumbuh
sebagai orang yang tidak acuh terhadap dunia di sekeliling mereka.
Sekarang
saja sering terlihat bagaimana anak, di antara saudara dan orangtua,
bahkan mungkin juga antara suami dan istri, yang ketika fisiknya
bersama-sama di satu tempat, masing-masing sibuk dengan gadget-nya
sendiri. Ada yang sibuk ber-SMS, ada yang sibuk dengan laptop-nya,
dengan blackberry- nya. Padahal, yang diidealkan adalah pada saat
bersama, mereka justru lupa pada gadget dan hangat berkomunikasi secara
konvensional, bercakap dan bercanda.
Namun,
benarkah itu satu-satunya arah yang akan dituju oleh masyarakat pada
era teknologi? Masih adakah peluang teknologi justru mempersatukan dan
menghangatkan keluarga?
AS membantah
Ketika
semakin banyak orang merisaukan maraknya kebiasaan multitasking karena
akan menjauhkan diri dari konsentrasi dan kedalaman, di AS terbit hasil
survei yang hasilnya berlawanan dengan kerisauan di atas. Dalam arti,
meskipun ada pemakaian teknologi secara luas, pada dasarnya keluarga
masih bisa mendapatkan manfaat positif dari teknologi.
Dalam
survei Pew Internet dan American Life Project yang mengikutsertakan
2.252 responden dewasa itu diperlihatkan, secara umum keluarga inti
Amerika memiliki ponsel, menggunakan internet, dan memiliki komputer di
rumah (AFP/MSN, 19/10).
Yang
disebut keluarga inti di sini adalah keluarga yang terdiri dari
pasangan menikah dengan beberapa anak kecil. Apa yang diamati pada
keluarga inti tersebut dibandingkan dengan apa yang ada pada orang
dewasa yang hidup membujang, rumah yang dihuni anggota-anggota yang
tidak mempunyai hubungan keluarga, atau pasangan tanpa anak.
Survei
menyebutkan, 66 persen rumah tangga (RT) pasangan menikah dengan
anak-anak punya koneksi internet berkecepatan tinggi di rumah. Ini jauh
di atas rata-rata RT nasional yang angkanya hanya 52 persen. Ditemukan
pula bahwa dalam 65 persen RT menikah dengan beberapa anak, kedua
orangtua dan sedikitnya satu anak berinternet.
Survei
juga menambahkan, anggota-anggota keluarga sering mengontak saudara
dengan ponsel dan mereka menggunakan ponsel untuk mengoordinasikan
kehidupan keluarga saat masing-masing sibuk di luar rumah.
Survei
menemukan, 42 persen orangtua mengontak anak- anaknya setiap hari
dengan menggunakan ponsel. Hal itu membuat ponsel menjadi alat
komunikasi paling populer di antara orangtua dan anak.
Internet dan TV
Selain
komunikasi dengan ponsel, berinternet ternyata juga sering menjadi
salah satu aktivitas sosial. Sebanyak 50 persen pengguna internet yang
hidup bersama pasangan dan satu/lebih anak sambung ke internet beberapa
kali seminggu.
”Keluarga-keluarga
kini semakin menjadi jaringan,” kata Barry Wellman, juga dari
Universitas Toronto yang ikut menulis laporan itu. Ia menambahkan, bahwa
masing-masing anggota keluarga bisa menjadi hub (simpul) komunikasi,
dan itu mengubah banyak hal baik di dalam maupun di luar rumah.
Yang
menarik adalah bahwa pemanfaatan teknologi baru ini telah mengubah pula
penggunaan teknologi lama. Memang di kalangan dewasa, 74 persen
responden mengaku masih menonton TV hampir tiap hari. Namun, di kalangan
kaum muda usia 18-29 tahun, persentase di atas lebih kecil, hanya 58
persen. Sebagian lain (29 persen) mengatakan, mereka menonton TV lebih
sedikit karena lebih banyak menghabiskan waktu dengan internet.
Penurunan
jumlah penonton TV, demikian pula pembaca media cetak, disebut
merupakan konsekuensi langsung dari meningkatnya pemanfaatan media baru,
yang telah mengubah masyarakat menjadi konsumen multimedia.
Pengaruh Positif
Survei
di atas tentu saja membesarkan hati, khususnya setelah muncul kecemasan
yang terkait dengan maraknya sindroma kehilangan perhatian (attention deficiency syndrome/ADS),
yang wujudnya berupa individu yang tidak acuh dengan lingkungan
sekitar, termasuk ketika ada anggota keluarga atau teman di dekatnya.
Dari
uraian di atas yang tampak justru kesatuan keluarga dapat terus
dipelihara atau bahkan ditingkatkan dengan menggunakan ponsel atau
internet.
Meskipun
demikian, satu hal yang tetap perlu disadari adalah bahwa teknologi
hanyalah sekadar alat. Unsur yang lebih mendasar adalah saling
pengertian di antara keluarga itu sendiri, yang setiap saat harus
dipupuk melalui komunikasi, secara tradisional ataupun dengan
memanfaatkan sarana teknologi.
Berkembangnya
”keluarga teknologi” memberi kemungkinan baru. Hanya saja, di
Indonesia, hal itu belum bisa seluas di negara maju, mengingat masih
terbatasnya tingkat pendapatan dan akses terhadap teknologi. Pada sisi
lain, digital divide atau kesenjangan digital ini lah yang pertama harus
ditanggulangi sebelum manfaat teknologi baru dapat sepenuhnya dirasakan
masyarakat
http://mozarkh.blogspot.com/2011/10/hubungan-teknik-informatika-dengan-ilmu.html
http://mrzay68.wordpress.com/2011/10/01/hubungan-isd-dengan-teknik-informatika/