Selasa, 21 Mei 2013

Hubungan Estetis dan kebudayaan dalam hal keindahan serta Keindahan dan Karya Cipta

  1. Hubungan antara estetis dan kebudayaan dalam hal keindahan
Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
  1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
  2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
  3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
Estetika itu  sendiri adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. 

     2.  Keindahan dan karya cipta

Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya .

Dalam sebuah karya cipta memerlukan keindahan yang amat menajubkan untuk terlihat bagus dimata para pengujung nya , ketika banyak orang ingin melihat sebuah karya cipta tersebut dapat terlihat kekaguman terpancar dari kedua mata mereka.
Hubungan erat yang terjadi antara keindahan dan sebuah karya cipta menggambarkan bahwa sebuah karya butuh sebuah keindahan bila ingin terlihat menajubkan dan dikagumi banyak orang.

      3.  Karya cipta

Berikut adalah contoh karya cipta saya sendiri , berupa pantun sederhana:
 
 Jalan-jalan ke kota Blitar
Pulangnya beli kedondong
Mau pintar ?
Belajar dong 

http://thessaandana.blogspot.com/2012/04/keindahan-estetika-kebudayaan-dan-karya.html 
http://adityafirmandani.blogspot.com/2012/04/keindahan-dan-estetika-kebudayaan-karya.html 

Senin, 13 Mei 2013

Dampak positif dan negatif perkembangan budaya, perbedaan antara kebudayaan dan peradaban, serta konsep nilai dan sistem nilai budaya

1.   Perkembangan budaya manusia menimbulkan masalah budaya yang berdampak positif dan negatif.

    Seiring berjalannya jaman, sekarang ini sudah banyak budaya-budaya lain masuk ke dalam negeri yang kita cintai ini. Sekarang sudah jamannya globalisasi sehingga kita harus selektif dengan segala budaya manusia yang mana itu berdampak positif atau berdampak negatif.

- Dampak positif

1. Mengenal budaya lain lebih jauh lagi,

2. Menambah pengetahuan,

3. Komunikasi berjalan lancar,

4. Munculnya sikap selektif terhadap budaya yang masuk.

 Contohnya : Dulu hanya mengenal budaya dari negara sendiri, tapi sekarang seiring berjalannya waktu kita jadi lebih mengenal budaya-budaya dari negara asing.

-Dampak negatif

1. Menjadi konsumtif,

2. Lupa akan budaya sendiri,

3. Mudahnya terpengaruh akan budaya lain,

4. Menjadi individualisme yang tinggi.

Contonya : Karena kita telah mengenal budaya asing jika tidak selektif, maka kita akan terus tergantung dengan budaya lain dan melupakan budaya sendiri.


2.   Perbedaan antara kebudayaan dan peradaban

    Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Demikian kebudayaan itu dapat diartikan “ hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal .” . Ada pendirian lain mengenai asal dari kata kebudayaan itu, ialah bahwa kata itu adalah suatu perkembangan dari majemuk budi-daya, artinya daya dan budi, kekuatan dari akal. Adapun istilah inggrisnya berasal dari kata Latin colereyang berarti “mengolah, mengerjakan”, terutama mengolah tanah atau bertani . Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk merubah alam.
    
    Kebudayaan merupakan segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya yang sifatnya dinamis, artinya berkembang terus menerus/terus berlanjut sampai sekarang. Sedangkan peradaban merupakan puncak dari suatu kebudayaan itu sendiri yang berkembang dalam suatu masyrakat dan dalam kurun waktu tertentu. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan, perkembangan (progress dan development). Tetapi dalam peradaban tidak adanya keberlanjutan/kontinyuitas. Selain itu peradaban berkembang dalam kurun waktu tertentu serta bersifat munumental dimana peradaban merupakan bukti kebesaran dari suatu masyarakat yang hidup dalam suatu daerah (misalnya: Peradaban Yunani Kuno, Peradaban Lembah Sungai Indus, Peradaban Mesir Kuno, Peradaban Sungai Eufrat dan Tigris, dan lain-lain).

    Peradaban adalah suatu kondisi masyarakat yang terdiri dari kesatuan budaya dan sejarah. Dalam pengertian lain peradaban merupakan jenjang keberadaan tertinggi yang dapat dicapai oleh suatu kebudayaan; ia adalah artifisial, tidak metafisis, tidak berjiwa, dikuasai oleh intelek. Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia mengalami pasang dan surut. Sedangkan kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau berguna tidak) di dunai pemikiran.

    Adapun istilah peradaban dapat kita sejajarkan dengan kata asing civilization . Istilah itu biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah, seperti : kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan-santun dan sistem pergaulan komplex dalam suatu masyarakat dengan struktur yang komplex. Sering juga istilah peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan komplex.
 

 3. Konsep nilai dan sistem nilai budaya

     Konsep nilai dan sistem budaya merupakan sesuatu  yang saling berhubungan satu sama lai, dimana keduanya mempunyai keterkaitan. Jika diihat dari kata nya maka keduanya mempunyai kesamaan dalam arti.

Konsep nilai budaya

    Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
  1. Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
  2. Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
  3. Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
Sistem nilai budaya


     Sistem Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi. Sistem budaya merupakan tingkatan tingkat yang paling tinggi dan abstrak dalam adat istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai – nilai budaya itu merupakan konsep – konsep mngenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari dari warga suatu masyarakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai , berharga, dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan para warga masyarakat itu sendiri.
     Nilai – nilai budaya ini bersifat umum , luas dan tak konkret maka nilai – nilai budaya dalam suatu kebudayaan tidak dapat diganti dengan nilai-nilai budaya yang lain dalam waktu yang singkat.      Dalam masyarakat ada sejumlah nilai budaya yang satu dan yang lain berkaitan satu sama lain sehingga merupakan suatu sistem, dan sistem itu sebagai suatu pedoman dari konsep –konsep ideal dalam kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan masyarakat.
Sumber :