1.
Perkembangan budaya manusia menimbulkan masalah budaya yang berdampak positif dan negatif.
Seiring berjalannya jaman, sekarang ini sudah banyak budaya-budaya lain masuk ke dalam negeri yang kita cintai ini. Sekarang sudah jamannya globalisasi sehingga kita harus selektif dengan segala budaya manusia yang mana itu berdampak positif atau berdampak negatif.
- Dampak positif
1. Mengenal budaya lain lebih jauh lagi,
2. Menambah pengetahuan,
3. Komunikasi berjalan lancar,
4. Munculnya sikap selektif terhadap budaya yang masuk.
Contohnya : Dulu hanya mengenal budaya dari negara sendiri, tapi sekarang seiring berjalannya waktu kita jadi lebih mengenal budaya-budaya dari negara asing.
-Dampak negatif
1. Menjadi konsumtif,
2. Lupa akan budaya sendiri,
3. Mudahnya terpengaruh akan budaya lain,
4. Menjadi individualisme yang tinggi.
Contonya : Karena kita telah mengenal budaya asing jika tidak selektif, maka kita akan terus tergantung dengan budaya lain dan melupakan budaya sendiri.
2. Perbedaan antara kebudayaan dan peradaban
Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta buddhayah, ialah
bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Demikian
kebudayaan itu dapat diartikan “ hal-hal yang bersangkutan dengan budi
dan akal .” . Ada pendirian lain mengenai asal dari kata kebudayaan itu,
ialah bahwa kata itu adalah suatu perkembangan dari majemuk budi-daya,
artinya daya dan budi, kekuatan dari akal. Adapun istilah inggrisnya
berasal dari kata Latin colereyang berarti “mengolah, mengerjakan”, terutama mengolah tanah atau bertani . Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk merubah alam.
Kebudayaan merupakan segala hasil cipta,
rasa dan karsa manusia yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya yang
sifatnya dinamis, artinya berkembang terus menerus/terus berlanjut
sampai sekarang. Sedangkan peradaban merupakan puncak dari suatu
kebudayaan itu sendiri yang berkembang dalam suatu masyrakat dan dalam
kurun waktu tertentu. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah
kemajuan, perkembangan (progress dan development). Tetapi dalam
peradaban tidak adanya keberlanjutan/kontinyuitas. Selain itu peradaban
berkembang dalam kurun waktu tertentu serta bersifat munumental dimana
peradaban merupakan bukti kebesaran dari suatu masyarakat yang hidup
dalam suatu daerah (misalnya: Peradaban Yunani Kuno, Peradaban Lembah
Sungai Indus, Peradaban Mesir Kuno, Peradaban Sungai Eufrat dan Tigris,
dan lain-lain).
Peradaban adalah suatu kondisi masyarakat
yang terdiri dari kesatuan budaya dan sejarah. Dalam pengertian lain
peradaban merupakan jenjang keberadaan tertinggi yang dapat dicapai oleh
suatu kebudayaan; ia adalah artifisial, tidak metafisis, tidak berjiwa,
dikuasai oleh intelek. Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang
dan waktu. Ia mengalami pasang dan surut. Sedangkan kebudayaan lepas
dari kontradiksi ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran
benar salah, tepat tidak atau berguna tidak) di dunai pemikiran.
Adapun istilah peradaban dapat kita sejajarkan dengan kata asing civilization
. Istilah itu biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari
kebudayaan yang halus dan indah, seperti : kesenian, ilmu pengetahuan,
serta sopan-santun dan sistem pergaulan komplex dalam suatu masyarakat
dengan struktur yang komplex. Sering juga istilah peradaban dipakai
untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni
bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju
dan komplex.
3. Konsep nilai dan sistem nilai budaya
Konsep nilai dan sistem budaya merupakan sesuatu yang saling
berhubungan satu sama lai, dimana keduanya mempunyai keterkaitan. Jika
diihat dari kata nya maka keduanya mempunyai kesamaan dalam arti.
Konsep nilai budaya
Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
- Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
- Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
- Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
Sistem nilai budaya
Sistem Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi. Sistem budaya merupakan tingkatan tingkat yang paling tinggi dan abstrak dalam adat istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai – nilai budaya itu merupakan konsep – konsep mngenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari dari warga suatu masyarakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai , berharga, dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan para warga masyarakat itu sendiri.
Nilai – nilai budaya ini bersifat umum , luas dan tak konkret maka nilai – nilai budaya dalam suatu kebudayaan tidak dapat diganti dengan nilai-nilai budaya yang lain dalam waktu yang singkat. Dalam
masyarakat ada sejumlah nilai budaya yang satu dan yang lain berkaitan
satu sama lain sehingga merupakan suatu sistem, dan sistem itu sebagai
suatu pedoman dari konsep –konsep ideal dalam kebudayaan memberi
pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan masyarakat.
Sumber :